Penyakit shigella merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di negara berkembang,termasuk indonesia. Masyarakat yang mengalami sakit diare berdarah dan berlendir menyebutnya 'mejen' (sulit buang air besar tetapi begitu keluar yang keluar darah dan lendir) disebut juga disentri. Masyarakat menganggap bahwa penyakit shigella (disentri) sebagai penyakit yang serius dibandingkan dengan penyakit lainnya. Kelompok yang mudah terserang penyakit shigella (disentri) adalah bayi, balita dan anak umur 6–14 tahun dan kemungkinan anggota lain bisa terkena juga. Jangka waktu penyakit menuju sembuh sekitar satu minggu.
Semua diare berdarah dikatagorikan sebagai disentri, sesuai dengan batasan WHO. Disentri berat adalah disentri yang disertai dengan komplikasi, sedangkan diare berdarah dapat disebabkan oleh seluruh kelompok penyebab diare, seperti oleh virus, bakteri, parasit, intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi, tetapi sebagian besar disentri disebabkan oleh infeksi. Penularan secara fecal oral, kontak dari orang ke orang atau kontak orang dengan alat rumah tangga. Infeksi menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi dan biasanya terjadi pada daerah dengan sanitasi hygiene perorangan yang buruk. Di Indonesia penyebab utama disentri adalah Shigella, Salmonela, Campylobacter jejuni, Escherichia coli (E. coli), dan Entamoeba histolytica. Disentri berat umumnya disebabkan oleh Shigella dysentery, kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh Shigella flexneri, Salmonella dan Enteroinvasive E.coli (EIEC).
Sumber : Siti Sapardiyah Santoso, I.B. Indra Gotama, dan Imam Waluyo, Artikel Persepsi Masyarakat Terhadap Penyakit Shigella (Disentri) Di Jakarta Pusat
0 comments:
Post a Comment
bebas mengeluarkan pendapat namun sesuai dengan tata krama dan sopan santun yang berlaku :)